Namun, sebagian besar lalu lintas di pelabuhan terbesar di negara tersebut tampaknya dialihkan dari pelabuhan-pelabuhan yang lebih kecil. Di California Utara, Pelabuhan Oakland memproses 168.460 TEU pada Juni, 10,1 persen lebih sedikit dibandingkan Mei dan 12,8 persen lebih rendah dari bulan yang sama tahun lalu. Para pejabat pelabuhan menggambarkan penurunan itu sebagai kalibrasi ulang pasar yang disebabkan oleh ketidakpastian tarif dan bukan karena jeda musiman.
Sebuah tinjauan pada Juli oleh perusahaan logistik ITS Logistics menemukan bahwa operasi stabil di sebagian besar gerbang AS, tetapi pelabuhan yang lebih kecil berada di bawah tekanan karena pengirim mengonsolidasikan volume di pusat-pusat utama untuk mengurangi risiko di tengah pergeseran kebijakan perdagangan. Laporan tersebut memperkirakan pola berhenti-mulai (stop-start) dapat bertahan hingga paruh kedua 2025.
Secara terpisah, di Pacific Northwest, kargo yang bergerak melalui aliansi Seattle-Tacoma turun sekitar 30 persen pada Mei setelah bea masuk baru diumumkan, lapor media regional, yang mengakibatkan berkurangnya jam kerja bagi pekerja di tepi pantai dan pekerja truk.
Para analis memperingatkan bahwa perombakan tersebut mengancam ekonomi regional yang bergantung pada arus ekspor-impor yang seimbang. Oakland memperkirakan bahwa terminalnya mendukung sekitar 98.000 pekerjaan dan menghasilkan 174 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.313) dalam aktivitas ekonomi.