Ketiga, pindo kartiko, diartikan sebagai pemimpin yang mampu memberikan pedoman dan arah.
"(Keempat) pindo surya, bagaikan matahari memberikan kehangatan, memberikan energi, memberi solusi. (Kelima) pindo arga, bagaikan gunung, kokoh, berpendirian, tidak goyah, kokoh, sekali-kali meletus perlu, pemimpin perlu meletus sekali-kali, iya dong, menghadapi koruptor, maling, ya kita boleh meletus, kokoh, diam, kokoh, (dan) sekali-kali boleh (meletus) untuk membersihkan dari kotoran-kotoran, dan bahaya, baik terhadap bangsa dan negara," ujar Presiden.
Selanjutnya, pindo dahana, yang diibaratkan oleh Prabowo seperti api.
"Bagaikan api membakar semangat, juga membakar kejahatan, membakar ketidakadilan, membakar korupsi, penipuan, membakar pengkhianatan, membakar semua yang tidak baik," sambung Presiden.
Ketujuh, pindo bayu, yaitu sifat pemimpin yang diibaratkan seperti angin. Menurut Presiden, pemimpin, sebagaimana angin, harus hadir dimana-mana.
"Angin ada di puncak gunung, ada di kolong jembatan, ada di lembah terdalam," ujar Presiden Prabowo.
Terakhir atau kedelapan, pindo bahana, yaitu pemimpin yang diibaratkan seperti bumi. "Bumi sumber kekuatan, tetapi siap diinjak, bumi rela diinjak, bumi memberi makan, bumi memberi energi, bumi memberi kekayaan. Ini ajaran nenek moyang kita ribuan tahun (yang lalu)," kata Prabowo.