Menteri Agus berharap PMP HAN dapat dijadikan semangat dan tekad bagi anak binaan untuk mengisi hari-hari dengan memperbanyak kegiatan bermanfaat.
Dia juga mengapresiasi seluruh petugas pemasyarakatan yang telah menjalankan tugas dan kewajiban dalam membina warga binaan serta jajaran pemerintah, instansi, dan lembaga sosial terkait yang telah mendukung tugas dan fungsi pemasyarakatan.
Menurut dia, fokus utama anak binaan terutama di lembaga pembinaan khusus anak (LPKA) adalah pendidikan dan peningkatan keterampilan, seperti pendidikan formal SD, SMP, dan SMA, pendidikan informal program Paket A, B,C, serta program pengembangan bakat dan keterampilan.
Ia mengaku bangga karena tidak sedikit anak binaan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, berbekal ijazah yang mereka peroleh saat bersekolah di LPKA. Bahkan, kata Agus, tidak sedikit pula anak binaan yang sukses mendapatkan pekerjaan.
“Itulah sebenarnya tujuan pentingnya selain mereka menyadari kesalahannya juga menjadikan mereka generasi tangguh, intelektual, dan mandiri, karena sekali lagi, mereka bagian dari generasi emas Indonesia,” tuturnya.
Adapun penerima PMP HAN terbanyak pada tahun ini berasal dari Sumatera Utara (163 anak binaan), Jawa Timur (132 anak binaan), dan Jawa Barat (97 anak binaan).
Menurut dia, dengan adanya PMP ini, negara menghemat biaya makan anak binaan sebesar Rp939.930.000,00.